Tunggal putri pratama Indonesia Thalita Ramadhani Wiryawan.
Pebulutangkis muda Indonesia Thalita Ramadhani Wiryawan mengaku semakin termotivasi setelah namanya masuk ke dalam jajaran atlet pratama pemusatan latihan nasional (pelatnas) PP PBSI.
“Saya sangat senang. Saya tidak menyangka bisa masuk pelatnas,” kata Thalita, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI, Rabu.
Bermain badminton sejak usia lima tahun, Thalita Ramadhani Wiryawan meyakini bulu tangkis menjadi jalan hidupnya setelah membaca proses perjalanan Susy Susanti menjadi peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992.
Namun, ia mengakui proses yang dijalaninya sangat berat dan panjang, selalu ada naik-turunnya setiap tahun, hingga akhirnya dipanggil menjadi atlet pratama pada akhir Desember 2024.
Pemain kelahiran Surabaya itu memulai perjalanan panjang di bulu tangkis ketika masuk ke PB Winner Badminton Club di Surabaya pada 2014.
Setelah itu, pada 2017, ia hijrah ke Jakarta dan berlatih bersama selama 7 tahun di PB Jaya Raya.
Pemain tunggal putri ini sudah merasakan beratnya menjaga konsistensi berprestasi dalam perjalanannya sebagai pemain junior.
“Saya selalu berusaha di setiap pertandingkan Sirnas (Sirkuit Nasional) untuk menjadi yang terbaik. Tetapi, ketika di pertandingan penting seperti PON dan Kejurnas (Kejuaraan Nasional), saya tidak bisa melakukan yang terbaik. Di setiap pertandingan gagal, saya mencoba evaluasi dan berlatih lebih keras lagi,” ungkap Thalita.
Selain Thalita, sejumlah atlet yang terpilih menjadi atlet tunggal putri pratama adalah Ruzana, Mutiara Ayu Puspitasari, Chiara Marvelia Handoyo, dan Deswanti Hujansih Nurtertiati.