Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyerukan pembatalan aksi protes pro-Palestina yang direncanakan pada peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Polisi di Sydney juga sedang berusaha untuk melarang acara ini melalui pengadilan.
Albanese menyatakan bahwa acara yang direncanakan tersebut akan menjadi “sangat provokatif” dan akan “menyebabkan banyak penderitaan.”
Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan harmoni sosial di Australia. Menurutnya, momen aksi protes tersebut tidak pas, mengingat 7 Oktober menandai serangan paling mematikan terhadap orang Yahudi sejak Holocaust.
“Di sebuah demokrasi, penting bahwa orang dapat mengekspresikan diri secara damai. Tetapi, tanggal 7 Oktober akan menandai satu tahun sejak kematian dan pembunuhan terbesar – sebut itu apa adanya – terhadap orang Yahudi sejak Holocaust. Saya akan menghadiri peringatan untuk mengenang hari yang mengerikan itu, dan apapun yang terlihat seperti perayaan dari kejadian itu akan menyebabkan ketidakharmonisan,” katanya, Rabu (2/10/2024), dilansir The Guardian.
Komentar ini datang setelah Kepolisian New South Wales (NSW) mengajukan permohonan ke pengadilan tertinggi negara bagian untuk melarang acara tersebut. Polisi NSW menyatakan bahwa meskipun mereka mendukung hak untuk berkumpul secara damai, mereka tidak yakin bahwa protes tersebut dapat berlangsung dengan aman.
Namun, kelompok pengorganisir acara, Palestine Action Group, mengutuk upaya tersebut sebagai serangan terhadap hak-hak demokratis.
“Kami memiliki hak untuk berdemonstrasi dan menolak tunduk pada serangan politik yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa mayoritas di negara ini menentang keterlibatan pemerintah Australia dalam genosida ini,” kata mereka melalui unggahan di Facebook.
Kontroversi juga muncul terkait penggunaan bendera Hizbullah dalam beberapa protes pro-Palestina di Melbourne dan Sydney. Pemerintah Australia, yang dipimpin oleh Partai Buruh, telah melarang simbol Nazi dan organisasi yang dianggap sebagai teroris, termasuk Hizbullah dan Hamas, pada Januari tahun ini.
Polisi NSW juga menangkap seorang wanita berusia 19 tahun yang diduga membawa bendera Hizbullah dalam aksi pro-Palestina di Sydney pada Minggu.