Hujan deras membanjiri sebagian Semenanjung Korea semalam waktu setempat, hingga menyebabkan lubang di Busan pada hari Sabtu (21/9/2024). Lubang itu berukuran lebar 10 meter (394 inci), panjang 5 meter, dan kedalaman 8 meter.
Melansir Korea JoongAng Daily, lubang yang terletak di jalan di Distrik Sasang itu lantas “menelan” dua truk sekitar pukul 8:45 pagi. Markas Besar Pemadam Kebakaran Busan mengatakan kedua kendaraan sedang bergerak ketika jatuh ke dalam lubang, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Adapun menurut Badan Meteorologi Korea, sejak semalam hingga pukul 11 pagi hari ini (Sabtu), Busan diguyur hujan dengan intensitas 223,8 milimeter (8,8 inci).
Peringatan hujan lebat masih berlaku di wilayah Yeongdong di Gangwon, Chungcheong, dan wilayah selatan. Wilayah selatan, termasuk sebagian Jeolla, Chungcheong, dan Gyeongsang, mengalami curah hujan antara 30 dan 50 milimeter per jam, sementara Gimhae di Gyeongsang Selatan mengalami hujan lebat hingga 60 milimeter per jam.
Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat melaporkan, sebanyak 506 orang dari 342 rumah tangga di Gyeongsang Utara dan Selatan, Busan, dan Chungcheong Selatan telah dievakuasi hingga pukul 4 pagi karena hujan lebat. Mayoritas dari mereka, 436 orang, adalah penduduk Gyeongsang Utara.
Pemerintah mengatakan sebagian besar pengungsi – 494 orang dari 330 rumah tangga – masih mengungsi, berlindung di fasilitas sementara atau masyarakat.
Hujan deras juga menggenangi 54 ruas jalan umum, yang mengakibatkan tujuh insiden hilangnya tanah dan runtuhnya dinding penahan. Sebanyak 10 rumah pribadi juga terendam banjir, yang berdampak pada lebih dari 10 fasilitas pribadi, seperti pertokoan dan pabrik.
Hingga Sabtu pagi, 38 ruas jalan di Gangwon dan Gyeongsang Selatan serta daerah lain, beserta 41 jalan bawah tanah, terblokir karena masalah keselamatan. Selain itu, 430 ruas dari 17 taman nasional di seluruh negeri tetap tidak dapat diakses.
Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan telah menaikkan tingkat peringatan hujan deras dari “caution” menjadi “alert”, atau dari waspada menjadi siaga.