Presiden Erdogan Resmikan Yeditepe Bienali ke-3, Rois Syuriah PCINU Turkiye Wakili Indonesia di Ajang Seni Islam Bergengsi

Presiden Erdogan Resmikan Yeditepe Bienali ke-3, Rois Syuriah PCINU Turkiye Wakili Indonesia di Ajang Seni Islam Bergengsi

PCINU Turkiye

Dalam upaya memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki kembali mencatatkan kiprah penting. Rois Syuriah PCINU Turki, Ustadz Syahriansyah Sirajuddin, hadir sebagai satu-satunya seniman Indonesia yang mendapatkan undangan kehormatan dalam ajang prestisius Galeri Seni Klasik Internasional ke-3 Yeditepe Bienali, yang resmi dibuka oleh Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdoğan.

Acara pembukaan bienal yang berlangsung di Yedikule Hisarı ini dihadiri oleh Presiden Erdoğan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy, Wali Kota Fatih M. Ergün Turan, dan Ketua Yayasan Seni Klasik Turki Muhammed Emin Demirkan. Dalam sambutannya, Presiden Erdoğan menekankan bahwa Yeditepe Bienali adalah ikhtiar penting untuk “menafsirkan ulang warisan estetika peradaban kita yang berusia berabad-abad.”  

Yeditepe Bienali ke-3, yang berlangsung dari 18 April hingga 18 Juni 2025, mengangkat tema “Jika Ada Bayangan, Maka Di Sana Ada Cahaya” (Gölge Varsa, Işık da Var). Pameran ini menampilkan 215 karya dari 263 seniman yang berasal dari 15 negara, termasuk Palestina, Spanyol, Indonesia, Iran, Irak, Suriah, Pakistan, Rusia, Prancis, Belanda, Belgia, Uzbekistan, Jepang, Cina, dan Turki. Pameran ini diselenggarakan di tiga lokasi utama di Istanbul: Yedikule Hisarı, Sirkeci Garı Ambarları, dan Nuruosmaniye Camii Mahzeni.  

Kehadiran Ustadz Syahriansyah Sirajuddin dalam forum seni tingkat dunia ini bukan hanya sebagai seniman, tetapi juga sebagai representasi strategis diplomasi budaya Indonesia. Ia adalah satu-satunya Warga Negara Indonesia yang telah diakui sebagai seniman profesional dalam komunitas seni klasik Turki dan aktif mengajar kaligrafi di berbagai lembaga kebudayaan. 

“Bagi saya pribadi, ini adalah kehormatan besar. Namun lebih dari itu, ini adalah momen penting bagi Indonesia untuk tampil dalam komunitas seni klasik internasional yang sangat selektif dan prestisius. Saya meyakini bahwa seni bisa menjadi media diplomasi yang efektif antara dua bangsa besar: Indonesia dan Turki,” ujar Ustadz Syahriansyah.

https://rotishops.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*