Perusahaan investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway, kembali melepas sebagian sahamnya di Bank of America (BofA), sehingga total penjualan saham mencapai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp 105,76 triliun sejak pertengahan Juli. Dengan begitu, kepemilikan saham Berkshire di BofA menjadi 11%.
Melansir CNBC.com, Berkshire menjual 5,8 juta saham BofA pada hari Jumat, Senin, dan Selasa lalu, dengan total nilai hampir $228,7 juta. Harga rata-rata per saham yang terjual adalah $39,45, menurut dokumen regulasi terbaru.
Aksi jual di minggu ini pun memperpanjang rekor penjualan selama 12 sesi berturut-turut, sama seperti periode antara 17 Juli hingga 1 Agustus. Sejak awal aksi jual, Berkshire telah menjual lebih dari 174,7 juta saham BofA senilai $7,2 miliar, dengan sisa kepemilikan sebesar 858,2 juta saham atau sekitar 11,1% dari total saham yang beredar.
Saham BofA kini berada di urutan ketiga dalam daftar kepemilikan terbesar Berkshire, setelah Apple dan American Express. Sebelumnya, BofA merupakan kepemilikan terbesar kedua Berkshire.
Pada tahun 2011, Warren Buffett membeli saham preferen Bank of America senilai $5 miliar setelah krisis keuangan. Pada tahun 2017, Buffett mengonversi hak waralaba tersebut, menjadikannya pemegang saham terbesar di BofA. Buffett menambah 300 juta saham lagi pada tahun 2018 dan 2019, memperkuat posisinya di bank tersebut.
Menanggapi hal ini, CEO Bank of America, Brian Moynihan, dalam sebuah konferensi pada hari Selasa, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui alasan di balik keputusan Buffett untuk menjual saham. Moynihan mengatakan bahwa pasar menyerap saham tersebut, dan sebagian saham yang dijual juga dibeli kembali oleh bank.
“Dia hanya yakin untuk melakukan penjualan dengan cara yang besar. Dan dia melakukannya. Dan itu memberikan hasil yang luar biasa baginya. Kami senang bahwa dia berhasil,” ujar Moynihan.
Sejak awal Juli, harga saham Bank of America hanya turun sekitar 1%, namun secara keseluruhan telah naik 16,7% sepanjang tahun ini, sedikit melampaui performa indeks S&P 500. Moynihan memuji keputusan Buffett untuk berinvestasi di Bank of America pada 2011, saat bank tersebut tengah mengalami krisis terkait kredit macet.
Moynihan menjelaskan bahwa jika investor membeli saham Bank of America pada hari yang sama dengan Buffett, mereka bisa mendapatkan saham dengan harga rendah sebesar $5,50 per lembar. Saat ini, harga saham tersebut hampir menyentuh $40 per lembar.