Jokowi Cuma Izinkan Ekspor Pasir Sedimen, Ini Penjelasannya!

Ilustrasi Pasir Pantai (Photo by Michael Reichel/picture alliance via Getty Images)
Foto: Ilustrasi Pasir Pantai. (dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar masyarakat dan pelaku usaha berhati-hati  memahami regulasi ekspor pasir laut, lantaran yang diperbolehkan hanya sedimen.

Sedimen yang dimaksud Jokowi untuk diekspor hanyalah sedimen yang mengganggu jalur kapal. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi usai meresmikan produksi smelter milik PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, pada Senin (23/9/2024).

“Yang diperbolehkan itu adalah sedimen pasir yang berada di jalur laut untuk kapal-kapal. Hati-hati, tolong dilihat,” ungkap Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberikan penekanan bahwa hanya sedimen laut yang ada di jalur kapal yang boleh diekspor, bukan pasir laut secara umum.

Hal ini perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat dan pelaku usaha untuk mencegah kesalahan pemahaman dan pelanggaran aturan. Lantas apa perbedaan keduanya?

Perbedaan Antara Pasir Laut dan Sedimen Laut

Untuk memahami pernyataan Presiden Jokowi secara lebih mendalam, kita perlu mengetahui perbedaan mendasar antara pasir laut dan sedimen laut. Meski kedua istilah ini sering kali dianggap sama, keduanya sebenarnya berbeda dalam beberapa aspek penting:

1. Sedimen Laut

Sedimen laut adalah material yang mengendap di dasar laut dan terdiri dari berbagai jenis partikel yang berasal dari proses alam, seperti pelapukan batuan, aktivitas vulkanik, sisa-sisa organisme laut, serta benda-benda luar angkasa yang masuk ke bumi.

Sedimen laut ini terbentuk melalui proses geologi yang panjang, termasuk dari hasil gempa bumi bawah laut yang mengaduk material di kepala ngarai laut, yang kemudian mengalir turun menuju dataran kontinental.

Sedimen laut berperan penting dalam ekosistem laut karena menyimpan nutrisi dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme.

Sedimen laut dibagi ke dalam empat jenis utama berdasarkan asal usulnya:

  • Lithogenous: Sedimen ini terbentuk dari proses pelapukan batuan di daratan, yang kemudian terbawa ke laut. Partikel lithogenous umumnya berasal dari aktivitas vulkanik atau erosi tanah dan terdiri dari ukuran partikel kecil seperti terrigenous dan red clay (tanah liat abisal).
  • Biogenous: Sedimen ini terbentuk dari sisa-sisa organisme laut, seperti plankton dan kerang yang tidak larut dalam air. Ketika organisme ini mati, sisa-sisanya mengendap di dasar laut dan menjadi bagian dari sedimen biogenous.
  • Hydrogenous: Sedimen ini terbentuk dari reaksi kimia di air laut. Misalnya, ion-ion dari mineral yang terlarut di laut mengendap karena proses penguapan atau reaksi kimia lainnya, menghasilkan material seperti garam.
  • Cosmogenous: Sedimen ini berasal dari sisa-sisa tabrakan benda-benda luar angkasa, seperti komet atau asteroid, yang jatuh ke bumi dan mengendap di dasar laut.

2. Pasir Laut

Pasir laut adalah salah satu jenis sedimen laut yang spesifik. Pasir laut terbentuk dari hasil erosi batuan di daratan yang kemudian terbawa oleh sungai atau air laut menuju pesisir atau dasar laut dangkal.

Pasir ini umumnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan sedimen laut lainnya, yaitu berkisar antara 0,55 hingga 2,5 mm. Ciri khas dari pasir laut adalah teksturnya yang halus, berbeda dengan pasir darat yang biasanya lebih kasar dan berukuran lebih besar. Pasir laut tersebar luas di garis pantai, delta sungai, daerah pasang surut, dan dasar laut dangkal.

Pasir laut memiliki banyak manfaat dalam sektor konstruksi. Ia sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bata ringan, plester dinding, dan komponen beton. Namun, eksploitasi pasir laut secara berlebihan dapat berdampak negatif pada lingkungan, seperti menyebabkan abrasi pantai dan merusak keseimbangan ekosistem pesisir.

Fungsi dan Peran Sedimen Laut vs Pasir Laut

Meskipun pasir laut merupakan bagian dari sedimen laut, perannya berbeda dalam ekosistem.

  • Sedimen Laut:
    • Menyimpan nutrisi dan material organik: Sedimen laut kaya akan bahan organik dan mineral yang menjadi sumber nutrisi bagi berbagai organisme laut, seperti plankton, yang menjadi dasar rantai makanan laut.
    • Habitat bagi organisme: Banyak hewan laut hidup dan berkembang biak di dalam atau di atas sedimen laut, termasuk terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang hidup di dasar laut.
    • Penyaring alami: Sedimen laut berfungsi sebagai penyaring alami yang menyerap polutan dan partikel berbahaya yang terlarut di air laut, sehingga membantu menjaga kualitas air laut.
  • Pasir Laut:
    • Melindungi ekosistem pesisir: Pasir laut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Secara alami, pasir laut membantu menyerap energi gelombang laut, yang mengurangi risiko abrasi pantai.
    • Fungsi dalam konstruksi: Pasir laut juga sangat berharga dalam industri konstruksi, meskipun penggunaannya harus diawasi secara ketat agar tidak merusak lingkungan.

Pelarangan ekspor pasir laut oleh pemerintah didasari oleh upaya menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.

Pasir laut berperan sebagai pelindung alami pantai dari kerusakan akibat gelombang laut, sehingga pengambilannya dalam jumlah besar bisa menyebabkan erosi yang parah. Sedangkan sedimen laut yang diizinkan untuk diekspor adalah material yang terletak di jalur pelayaran dan mengganggu lalu lintas kapal.

Sedimen semacam ini perlu dibersihkan untuk kelancaran transportasi laut, sehingga memiliki justifikasi untuk diambil dan diekspor.

Dalam hal ini, kebijakan ekspor sedimen laut hanya berlaku pada jenis sedimen yang spesifik, yaitu sedimen yang menghalangi jalur pelayaran. Kebijakan ini tidak berlaku untuk pasir laut biasa meskipun merupakan sedimen, memiliki peran ekologis yang lebih kritis di wilayah pesisir.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*