
Serangan rudal Iran membobol sistem pertahanan udara di Haifa, Israel.
Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan telah menemukan metode baru untuk membobol sistem pertahanan udara Israel. Metode ini diklaim berhasil memberikan serangan rudal Iran tingkat keberhasilan maksimal dalam menghantam targetnya.
Pada Senin, (16/6/2025) serangan rudal Iran Tel Aviv dan kota pelabuhan Haifa menghancurkan rumah-rumah dan bangunan. Layanan darurat Israel mengatakan tiga orang tewas di Tel Aviv dan sekira 30 lainnya terluka di Haifa
Api terlihat melalap sebuah pembangkit listrik di dekat pelabuhan Haifa, sedangkan rekaman video menunjukkan beberapa rudal melesat di atas Tel Aviv dan ledakan terdengar di langit Yerusalem.
Beberapa bangunan tempat tinggal di lingkungan padat penduduk Tel Aviv hancur dalam serangan yang menghancurkan jendela-jendela hotel dan rumah-rumah terdekat lainnya hanya beberapa ratus meter dari gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di kota itu.
Rudal-rudal yang jatuh sebelum fajar menghantam dekat Shuk HaCarmel, pasar populer di Tel Aviv yang biasanya menarik banyak penduduk dan wisatawan untuk membeli buah-buahan dan sayuran segar, serta ke bar dan restoran populer. Jalan perumahan di dekat Petach Tikva dan sekolah di kota Yahudi ultra-Ortodoks Bnei Brak juga terkena serangan.
Metode Serangan Baru
Garda Revolusi Iran mengatakan telah menggunakan metode baru dalam serangan tersebut, yang menyebabkan sistem pertahanan udara berlapis Israel saling serang satu sama lain. Meski begitu, IRGC tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai metode tersebut.
“Inisiatif dan kemampuan yang digunakan dalam operasi ini, meskipun ada dukungan penuh dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat serta kepemilikan teknologi pertahanan terbaru dan terkini (di pihak Israel), menghasilkan keberhasilan maksimal rudal mengenai sasaran di wilayah pendudukan,” kata IRGC dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir Reuters.