
Finex, broker Forex (valuta asing) teregulasi di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), meluncurkan fitur trading berbasis kecerdasan buatan (AI), NexAI.
Fitur itu dirancang untuk menyaring noise pasar, mengenali peluang tersembunyi, dan memberikan analisis yang presisi dengan cepat.
“NexAI kami rancang sebagai mitra strategis bagi para trader, membantu mengolah data dalam skala besar, tapi tetap membuka ruang bagi trader untuk berpikir, beradaptasi, dan mengambil keputusan akhir,” kata Financial Analyst Finex Brahmantya Himawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Fitur NexAI memungkinkan pengguna menganalisis tren pasar secara waktu nyata, memproyeksikan pergerakan harga, dan menyesuaikan strategi berdasarkan indikator teknikal serta sentimen pasar.
Fitur itu juga dipadukan dengan edukasi seputar indikator tren dan psikologi pasar. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendekatan holistik untuk kesuksesan jangka panjang dalam trading.
“Kami percaya masa depan trading bukan tentang manusia versus mesin, tapi tentang bagaimana keduanya saling melengkapi. NexAI menangani analitik, sementara trader menangani intuisi dan konteks. Di Finex, kami menyebut ini sebagai smart trading partnership,” tambahnya.
Selain meluncurkan NexAI, Finex juga mengedukasi pengguna soal pentingnya menguasai indikator tren, seperti RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), dan Bollinger Bands.
Perusahaan juga berupaya mengedukasi pengguna soal memahami psikologi pasar.
Kedua aspek itu dianggap menjadi kunci keberhasilan di tengah volatilitas pasar.
NexAI kini sudah dapat diakses oleh pengguna platform Finex melalui situs resmi maupun aplikasi ponsel.
Meski begitu, Finex menegaskan NexAI bukan alat prediksi mutlak maupun ajakan untuk trading.
“Analisis yang dihasilkan oleh AI tidak dapat dianggap sebagai nasihat keuangan. Trading derivatif memiliki risiko tinggi, dan seluruh keputusan tetap berada di tangan pengguna,” jelasnya.