
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK)/Foto: Achmad Al Fiqri-Okezone
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menyoroti eskalasi yang kian tinggi pasca seorang ojek online (ojol), Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). JK pun menyampaikan duka cita atas meninggalnya Affan.
“Dalam keadaan hari ini, tentu kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan,” kata JK dalam keterangan saat ditemui di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).
JK juga meminta kepolisian untuk mengadili dan menindak tegas anggota yang terlibat dalam insiden tersebut ataupun pihak yang menyebabkan meninggalnya Affan Kurniawan.
“Mudah-mudahan ini bisa disampaikan dengan baik bahwa semua yang bersalah harus diberi tindakan yang sepadan, yang keras,” tegas JK.
Kendati demikian, JK mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri dalam menghadapi situasi saat ini. Pasalnya, ia menilai kondisi ini berakibat langsung kepada kehidupan masyarakat Indonesia jika eskalasi makin meluas.
“Jika kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Ini bisa berakibat panjang,” ujarnya.
“Kita tentu memahami perasaan para pengemudi ojol yang temannya meninggal. Tapi apabila kota begini terus, maka pekerjaannya akan masalah, bisa menimbulkan pada pendapatannya akan berkurang dan tentu akan berakibat pada kehidupannya,” imbuhnya.