BI Rate Turun, Ekonomi RI Bisa Terselamatkan?

Sejumlah karyawan melihat gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Senin, (14/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ekonom menyambut gembira penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan juga pemangkasan Fed Fund Rate (FFR). Kalangan ekonom meyakini pemangkasan suku bunga ini akan menjadi stimulus positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Pastinya ini akan menjadi stimulus yang positif,” kata Macro Economic & Financial Research Department Head Bank Syariah Indonesia (BSI) Ikram N. Muharam dalam program Power Lunch di CNBC Indonesia, Jumat, (20/9/2024).

Ikram mengatakan penurunan suku bunga acuan ini pada akhirnya akan ikut menurunkan suku bunga kredit. Ketika itu terjadi, kata dia, maka para pebisnis tidak akan ragu untuk melakukan ekspansi. Di sisi lain, konsumen juga akan meningkatkan konsumsinya.

“Pada akhirnya ini akan menciptakan lagi perputaran ekonomi yang lebih baik,” kata dia.

Sebelumnya, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengejutkan dunia dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024).

Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.

Beberapa jam sebelum The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, Bank Indonesia telah lebih dulu mengambil langkah serupa. Dalam Rapat Dewan Gubernur BI September 2024, bank sentral memutuskan memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan keputusan BI tersebut akan menjadi penyelamat ekonomi yang mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Dia meyakini penurunan BI Rate bakal mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Momentum penurunan suku bunga acuan BI diperkirakan mendukung pertumbuhan ekonomi tetap solid,” kata Josua.

Menurut Josua, pelonggaran kebijakan moneter BI akan mendorong penurunan cost of fund yang selanjutnya akan menurunkan suku bunga kredit. Penurunan suku bunga acuan BI ini pada akhirnya akan direspons oleh penurunan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang selanjutnya akan berpengaruh pada penurunan suku bunga perbankan termasuk suku bunga kredit.

“Pada umumnya penurunan suku bunga deposito sekitar 1 bulan sementara transmisi pada suku bunga kredit sekitar 3-6 bulan tergantung dari kondisi likuiditas dan risiko kredit perbankan,” kata dia.

kadobet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*