Bertarung Melawan Waktu, Kini Kelaparan Mencekik Warga Gaza Saat Gencatan Senjata

Bertarung Melawan Waktu, Kini Kelaparan Mencekik Warga Gaza Saat Gencatan Senjata

Krisis kelaparan mencekik warga Gaza karena blokade Israel/Foto: BBC

 Gencatan senjata antara Hamas dan Israel sudah berjalan selama sebulan. Badan-badan bantuan kemanusiaan kini berada dalam pertarungan melawan waktu untuk memasukkan makanan dan pasokan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza. Pembatasan berkelanjutan oleh Israel menghambat pengiriman pasokan melintasi wilayah kantong yang hancur akibat bombardir tersebut.

Juru bicara senior Program Pangan Dunia (WFP) PBB, Abeer Etefa, mengakui pengiriman bantuan telah meningkat sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, hanya dua penyeberangan yang dibuka menuju Gaza, yang  artinya secara parah membatasi jumlah bantuan.

“Kami membutuhkan akses penuh. Kami membutuhkan semuanya bergerak cepat. Kami berada dalam pertarungan melawan waktu. Musim dingin akan datang. Masyarakat masih menderita kelaparan, dan kebutuhan yang ada sangatlah besar,” tegasnya.

Saat ini, WFP yang mengoperasikan 44 titik distribusi makanan di seluruh Gaza telah menyediakan paket makanan untuk lebih dari satu juta warga Palestina di wilayah tersebut sejak gencatan senjata pada 10 Oktober.

Sayangnya, jumlah makanan yang masuk ke Gaza tidak memadai. Lembaga pemantau kelaparan global terkemuka telah mengonfirmasi kondisi kelaparan di Gaza Utara tetap menjadi tantangan besar.

“Hambatan utama adalah penutupan berkelanjutan penyeberangan utara menuju Jalur Gaza. Konvoi bantuan terpaksa mengikuti rute yang lambat dan sulit dari selatan,” jelasnya.